Selasa, 14 Februari 2012

Bakteri Pembuat Lem Terlengket di Bumi

Caulobacter crescentus
Bloomington, Selama ini banyak produk zat perekat yang dihasilkan berbagai pabrikan di sejumlah negara. Namun tahukah Anda bahwa semua zat perekat buatan manusia tersebut belum ada apa-apanya dibanding lem produksi bakteri? Penelitian terbaru menunjukkan bahwa bakteri air tawar Caulobacter crescentus mengeluarkan semacam zat yang sangat lengket berbahan dasar gula. Saking lengketnya, lem produksi bakteri tersebut mampu menahan tarikan beberapa mobil sekaligus. “Dengan kekuatan merekatkan hampir 5 ton per inci persegi, ini adalah `lem' terkuat di penjuru bumi,“ kata salah seorang peneliti dari Indiana University, Amerika Serikat.

Selama ini lem super buatan manusia digunakan dengan cara yang sangat cermat dan teliti. Penggunaan yang tidak tepat sasaran dan telat sedikit saja akan membuat kekuatan lem super berkurang, bahkan hilang. Namun entah bagaimana kondisi tersebut tidak berlaku pada lem produksi bakteri air tawar. Zat perekat khas yang dihasilkan bakteri ini mampu bekerja pada waktu dan tempat yang tepat, sehingga penggunaannya lebih efektif dan efisien. Efektivitas kerekatan lem menjadi hal krusial bagi Caulobacter cres centus karena berkaitan dengan perbaikan fisik bakteri atau ketika bakteri membentuk suatu komunitas kompleks. Sulitnya penyembuhan penyakit akibat infeksi bakteri ini juga karena produksi zat perekat tersebut. Untuk mengetahui perekatan bakteri itu, tim peneliti dari Indiana University dan Brown University menggunakan video mikroskop beresolusi tinggi. Produksi zat perekat berawal saat bakteri menempel ke permukaan air dengan menggunakan bagian belakang sel tubuhnya yang memiliki flagella (semacam rambut cambuk) seperti baling-baling.

nature.com
Ketika bakteri bersentuhan dengan permukaan air, flagella akan berhenti bergerak dengan bantuan rambut halus yang disebut fili. Penghentian gerak flagella ini seketika merangsang produksi zat perekat yang langsung bekerja merekatkan tubuh bakteri dengan permukaan air. Para peneliti juga menunjukkan bahwa perekatan tubuh dengan permukaan air dijumpai pada dua spesies bakteri lainnya. Karena proses produksi zat perekat dijumpai pada lebih dari satu spesies bakteri, para peneliti mulai berpikir cara memanfaatkan bakteri tersebut untuk penyembuhan infeksi.

LIVESCIENCE 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tanggapan codebreakers