Jumat, 30 September 2011

Asal Mula Jam : Ada yang Dibuat Sampai 30 Meter

Sampai sekarang, orang selalu butuh untuk mengetahui waktu. Sama halnya dengan 5000 – 6000 tahun yang lalu ketika orang-orang di Afrika Utara dan Timur Tengah, menemukan penanda waktu agar mereka dapat lebih efisien dalam mengatur waktu.
Tapi, tahukah kamu bagaimana teknologi jam itu berevolusi? Siapakah yang menemukan jam pertama kali? Dan prinsip-prinsip apa saja yang diterapkan dalam operasional jam? Ini dia faktanya:

Jam Matahari
Setelah bangsa Sumeria menghilang tanpa meninggalkan pengetahuannya, Mesir sudah membagi hari seperti sekarang ini. Sebut saja Obelisk (batu panjang lonjong seperti monumen) yang dibangun pada awal 3500 SM, dibuat sebagai penanda waktu orang-orang Mesir. Bayangannya ketika diterpa sinar matahari dijadikan patokan seperti jarum jam sebagai penanda waktu. Dengan Obelisk, orang Mesir juga bisa tahu kapan tahun terpanjang dan terpendek.

Jam Air
Jam air adalah salah satu satu penanda waktu yang tidak bergantung pada pengamatan benda di langit. Satu jam air tertua ditemukan di makam Amenhotep I yang dimakamkan sekitar tahun 1500 SM. Orang Yunani mulai menggunakan jam air atau yang disebut oleh mereka sebagai Clepsydras (Water Thief) pada tahun 325 SM. Berbagai bentuk jam air dibuat. Ada seperti mangkok yang perlahan-lahan terisi air dengan volume yang bertambah secara konstan. Dengan tanda tertentu di permukaan, orang Yunani dapat mengetahui waktu pada saat itu.
Versi lain ada yang terbuat dari mangkok logam yang dicelupkan dalam wadah berisi air. Perlahan-lahan, mangkok logam yang dibawahnya diberi lobang kecil, akan tenggelam dalam waktu tertentu. Alat ini masih digunakan di Afrika utara pada abad ini.
Kemudian pada 100 SM dan 500 SM, horologis dan astronom Yunani dan Romawi mulai membuat jam air mekanik yang dikenal dengan Su Sung. Jam ini lebih kompleks dari sebelumnya dengan ditambahkan pengatur tekanan agar aliran air berjalan dengan konstan dan bentuk yang lebih menarik. Ada pula yang ditambahkan bel atau gong sebagai penanda waktu.
Di tahun-tahun berikutnya, jam air terus dikembangkan seperti yang dilakukan astronom Yunani, Andronikos pada abad 1 SM. Dia membuat menara angin di Athena. Strukturnya yang oktagonal menunjukkan bahwa jam ini adalah jam matahari dengan indikator mekanik. Jam ini juga dilengkapi dengan jam air mekanis 24 jam, penunjuk 8 arah mata angin, jam, tanggal, tahun, dan astrologi.

Salah satu jam menara paling rumit dibangun oleh Su Sung pada tahun 1088 dengan tinggi 30 meter. Memiliki bola daya perunggu dan lima panel depan dengan pintu yang bisa merubah boneka manekin. Boneka ini dapat membunyikan bel atau gong dalam menandakan waktu. Sayangnya, aliran air sangat sulit untuk dikontrol sehingga jam model ini tidak bisa mencapai akurasi yang tepat.


Jam Pendulum Mekanis
Pada abad pertengahan (500 – 1500 masehi), perkembangan teknologi tidak banyak berubah di Eropa. Begitu juga dengan perkembangan jam, masih berkutat pada jam matahari dan tidak bergerak jauh dari prinsip-prinsip teknologi Mesir kuno.
Pada masa itu, ada jam matahari yang ditempatkan di atas pintu-pintu untuk menandakan tengah hari. Sekitar abad ke-10, jam matahari saku mulai digunakan. Bahkan di Inggris, jam saku tersebut ada yang dapat mengetahui kapan pasang surut air laut dan perubahan musim dari ketinggian matahari.
Kemudian di awal dan pertengahan abad ke-14, mulai bermunculan jam mekanik besar di menara-menara di Italia. Tidak ada catatan yang pasti dari mekanisme model jam ini. Sampai pada tahun antara 1500 – 1510 masehi, seorang tukang kunci Jerman dari Nuremberg, Peter Henlein, yang mengganti pendulum jam menjadi lebih kecil sehingga merubah ukuran jam menjadi lebih kecil. Jam model ini terkenal di kalangan orang-orang kaya karena ukuran mereka dan fakta bahwa jam dapat diletakkan di rak atau meja, bukan di dinding ruangan. Tapi, jam ini hanya dapat menunjukkan tanda jam, tanpa penunjuk menit sampai dengan tahun 1670. Tidak dilengkapi juga dengan pelindung kaca sampai abad ke-17. Meski begitu, ternyata dari jam ini lahir perhitungan waktu atau jam yang lebih akurat.
Jam berpendulum seterusnya dikembangkan sampai masa Shortt WH yang membuat jam paling terkenal dan didemonstrasikan tahun 1921. Jam Shortt segera diganti jam Riefler sebagai pencatat waktu tertinggi di banyak observatorium dan menggunakan 2 pendulum.


Jam Quartz
Pada tahun 1930 – 1940, teknologi jam kembali berevolusi dengan dikeluarkannya jam quartz. Kinerja ketepatan waktunya menjadi lebih baik dibanding teknologi pendulum dan lainnya.
Cara kerja jam ini didasarkan pada piezoelektrik crystal quartz. Jika ditempatkan medan listrik pada kristal, akan berubah bentuknya. Sama halnya ketika kamu menekan atau menekuk yang akan menghasilkan medan listrik. Kemudian ketika dimasukan rangkain elektronik tertentu, interaksi mekanis yang ditekan dengan medan listrik, akan menyebabkan kristal bergerak dan menghasilkan sinyal frekuensi konstan listrik yang dapat digunakan untuk mengoperasikan jam elektronik.
Jam Quartz atau kuarsa seperti ini, terus mendominasi pasar dalam jumlah karena kinerja mereka sangat baik dan murah. Tetapi, secara substansial, ketepatan waktu dari jam kuarsa dikalahkan oleh jam atom.

Jam Moodicare

Lain lagi dengan jam Moodicare, bukan hanya berfungsi sebagai penanda waktu, jam yang satu ini dikatakan dapat melepas stres. Berbentuk kubus dengan ukuran 79mm x 79mm x 79mm. Jam sekaligus alarm yang unik ini, juga dilengkapi dengan layar LCD berukuran 2,7 inci. Lucunya, Moodicare dapat memancarkan sinar dengan tujuh warna yang berbeda, termasuk hijau, biru, ungu, oranye dan merah. Nah, lampu warna-warni lembut yang menyala silih berganti ini, dipercaya dapat membantu menurunkan kadar stress sekaligus meningkatkan suasana hati. Itulah sebabnya, jam yang juga dapat menampilkan hari, tanggal dan temperatur udara ini dinamakan Moodicare. Jam ini dapat ditempatkan di meja samping tempat tidur sebagai penanda waktu dan alarm, dash board mobil, atau di atas meja kerja.

Kamis, 29 September 2011

Melampaui Cahaya, Menantang Einstein

Ilmuwan Eropa menemukan neutrino, yang diklaim bergerak melebihi kecepatan cahaya. Menggoyahkan fondasi teori Albert Einstein.

Puluhan ilmuwan di dua laboratorium milik European Organization for Nuclear Research (CERN) terus memperhatikan perjalanan partikel neutrino. Rombongan partikel yang membentuk lingkaran sepanjang 6,9 kilometer itu ditembakkan dari laboratorium yang terletak di barat laut kota Jenewa, perbatasan Swiss dan Prancis.

Wusss... lebih cepat dari kilat, neutrino menyusuri lorong bawah tanah sejauh 730 kilometer hingga sampai di Laboratori Nazionali del Gran Sasso (LNGS), yang terletak di Italia. Partikel itu menumbuk emulsi film di laboratorium ini. Puluhan ilmuwan di dua laboratorium milik European Organization for Nuclear R e s e a r c h (CERN) terus m e m p e r h a t i k a n perjalanan partikel neutrino. Rombongan partikel yang membentuk lingkaran sepanjang 6,9 kilometer itu ditembakkan dari laboratorium yang terletak di barat laut kota Jenewa, perbatasan Swiss dan Prancis.

Jumat pekan lalu, mereka mengumumkan penelitian yang merupakan bagian dari eksperimen Opera (Oscillation Project with EmulsionTracking Apparatus). Eksperimen yang dirintis sejak 2008 dan melibatkan puluhan ilmuwan negara maju itu bertujuan mempelajari sifat partikel elementer bernama neutrino. Alih-alih memperdalam pengetahuan mengenai neutrino, mereka justru menemukan kenyataan bahwa partikel ini bergerak lebih cepat dari cahaya. Seandainya cahaya dan neutrino dilepas bersamaan dari Jenewa, neutrino akan menjadi pemenang, meninggalkan cahaya 20 meter di belakangnya. Hal ini berarti neutrino bisa ngebut 8 kilometer per detik lebih cepat dari cahaya. Alhasil, temuan ini menghancurkan pemikiran Albert Einstein.

Awalnya, riset ini menjadi desas desus di kalangan peneliti CERN. Selama lebih dari satu abad, seluruh fisikawan di dunia memegang teguh prinsip Albert Einstein yang menyatakan cahaya sebagai pemilik kecepatan tertinggi di alam semesta. Prinsip ini menjadi fondasi sekaligus tiang penopang seluruh pengetahuan fisika modern. Mulai teori penciptaan alam semesta, pembuatan bom atom, hingga persamaan kesetaraan massa dan energi E=mc² yang terkenal itu.

Jika neutrino lebih cepat dari cahaya, fisikawan harus berkutat menyusun ulang sebagian besar ilmu fisika. Namun peraih anugerah Nobel Fisika, Steven Weinberg, buru-buru menyatakan keraguannya. Ia meminta penjelasan ilmiah akan temuan ini. Maklum saja, penelitian neutrino membutuhkan tingkat ketepatan amat tinggi dan semua harus dibeberkan lebih jelas. “Klaim tanpa penjelasan sama saja dengan seseorang yang mengaku memelihara peri di bawah tamannya tapi hanya bisa terlihat di malam gelap yang berkabut,”ujar dia.

Fisikawan teori dari Arizona State University, Lawrence Krauss, menyebut tak ada alasan untuk tidak menyertakan penjelasan ilmiah saat mengumumkan sebuah temuan. Melanggar prinsip kecepatan absolut cahaya bagaikan upaya bunuh diri jika tak mempunyai bukti kuat. Fisikawan Opera, Dario Autiero, membantah semua tuduhan. Menurut dia, peralatan yang dipakai dalam eksperimen ini sangat memadai. Hal ini dibuktikan dengan kecilnya tingkat kesalahan yang mungkin dihasilkan dalam eksperimen.

Waktu kedatangan neutrino yang lebih cepat 60 nanodetik dari kecepatan cahaya memiliki tingkat ketidakpastian hanya sebesar 10 nanodetik. Begitu pula proses pengukuran waktu yang melibatkan satelit GPS akurasi tinggi, sehingga meningkatkan ketepatan.

Namun ia tak buru-buru mengklaim telah mengalahkan pemikiran Einstein. Karena itu, ia bersama fisikawan Opera lainnya menyebut temuan ini sebagai anomali. Selama 6 bulan terakhir, kelompoknya berupaya mencari penjelasan penyimpangan ini namun tidak berhasil. “Kami hanya menyodorkan fakta, fisikawan lain silakan melakukan interpretasi. Juga upaya mengulang eksperimen ini sangat kami dukung,“Autireo menjelaskan.



Beberapa fisikawan berupaya berkompromi dengan anomali ini. Profesor fisika partikel dan kosmologi dari Harvard University, Lisa Randall, menilai temuan partikel yang lebih cepat dari cahaya bukan berarti mengacaukan teori Einstein. Menurut dia, anomali ini bisa dijelaskan menggunakan teori dawai (string theory), yang mengungkapkan keberadaan dimensi lain selain tiga dimensi ruang. Dalam teori dawai, neutrino mungkin saja menembus dimensi lain untuk mencari jarak tempuh tersingkat. Hasilnya, ketika dihitung dalam dimensi manusia, neutrino seolah-olah bergerak melampaui kecepatan cahaya. Meski teori dawai bisa menjelaskan fenomena ini, Randall berharap eksperimen neutrino harus diulang agar hasilnya meyakinkan. Sementara itu, komunitas fisika masih ramai memperbincangkan neutrino pelanggar aturan, kelompok fisikawan dari Fermilab milik Amerika Serikat, yang mulai menyusun eksperimen baru menggunakan peralatan Main Injector Neutrino Oscillation Search (MINOS). Pada 2007, eksperimen MINOS juga mengendus keberadaan neutrino yang bergerak melampaui kecepatan cahaya. Namun temuan itu cepat dibantah karena tingkat akurasi peralatan yang belum akurat. Sejak itu, tingkat ketepatan MINOS terus diperbaiki agar bisa menyamai kecanggihan Opera dan diperkirakan bisa menguji kesahihan neutrino lebih cepat dari cahaya saat beroperasi pada 2013.


Teori Einstein Masih Kuat

Profesor Terry Mart, ahli fisika partikel dari Universitas Indonesia, terus mengikuti eksperimen neutrino. Di kalangan ahli fisika internasional, Terry, yang lahir di Palembang 46 tahun lalu, terkenal karena risetnya tentang partikel kaon. Berikut ini Koran Tempo dengan Terry, yang lulus dari Jurusan Fisika UI dan doktor dari Institut fuer Kernphysik, Univer sitaet Mainz, Jerman, pada 1996.

Kenapa eksperimen ini bisa menemukan kecepatan neutrino?
Selain mengukur osilasi neutrino, peralatan pada eksperimen ini mampu menghitung waktu kedatangannya. Tingkat ketelitian pengukuran waktu mereka mencapai 10 nanodetik dan ketelitian pengukuran jarak mencapai 20 sentimeter untuk jarak 730 kilometer. Karena itu, kesalahan statistiknya sangat kecil.

Artinya, hasil eksperimen sudah valid?
 Belum. Dari makalahnya, mereka mengatakan masih menghitung kesalahan sistematik yang disebabkan oleh perubahan kondisi lingkungan. Selain itu, hasil eksperimen ini harus dilakukan ulang oleh peneliti lain dengan metode dan peralatan berbeda. Jika banyak eksperimen lain menghasilkan hal serupa, barulah temuan ini dikatakan valid. Ini proses panjang.

Jika neutrino lebih cepat daripada cahaya, apakah teori Einstein runtuh?
 Tidak juga. Fisikawan adalah orang yang kreatif. Teoriteori lain bisa dipakai untuk menjelaskan partikel bergerak lebih cepat daripada cahaya.

Contoh teori tersebut?
Ada ilmuwan asal Jerman yang mempelajari dimensi ekstra (extra dimension). Menurut dia, neutrino bisa masuk ke dalam dimensi keempat saat ditembakkan dari perbatasan Swiss-Prancis dan Italia. Pada dimensi keempat, neutrino menempuh jarak yang lebih dekat sehingga waktu tempuh menjadi lebih singkat. Dimensi ekstra dan bantuan teori superdawai (superstring) bisa menjelaskan anomali kecepatan neutrino. Jadi fisikawan tak harus mengorbankan teori Einstein.

Apakah teori Einstein tidak bisa digugat?
Sejak 1905, banyak orang mengklaim bahwa teori Einstein salah. Namun tak ada bukti kuat yang mendukung klaim itu. Sampai sekarang teori Einstein masih kuat.

Fisika Modern Harus Direvisi

Temuan neutrino memancarkan sirene bahaya pada dunia fisika. Kesimpulan ini disampaikan Profesor Freddy Permana Zen, yang saat ini menjabat Deputi Menteri Riset dan Teknologi Bidang Sumber Daya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Freddy adalah pakar dua teori besar dalam fisika modern: teori relativitas dan teori kuantum.
Setelah mendapatkan gelar doktor dari Hiroshima University pada 1994, ia menjadi dosen fisika di Institut Teknologi Bandung. Berikut wawancara Koran Tempo dengan Freddy Permana Zen.

Bagaimana neutrino bisa melampaui kecepatan cahaya?
Temuan ini sangat tidak terduga. Pada 1905, Einstein menyebutkan dalam teori relativitas khusus bahwa cahaya adalah elemen paling cepat di alam semesta. Sejak saat itu tidak ada partikel yang melanggar aturan Einstein ini.

Apa yang terjadi setelah riset terbaru neutrino ini ?
Pertama, dari perspektif teori relativitas, massa benda semakin besar ketika mendekati kecepatan cahaya. Jika melampaui kecepatan cahaya, massa neutrino menjadi imajiner, tak berhingga. Kedua, neutrino baru diketahui setelah partikel melampaui pengamat, artinya sebab-akibat jadi terbalik. Analoginya, mobil lebih dulu melintasi kita, baru kemudian kita melihat mobil itu.

Konsekuensi ?
Usia alam semesta berubah. Menurut teori kosmologi standar, alam semesta berusia 13,7 miliar tahun. Tapi neutrino yang bergerak lebih cepat daripada cahaya mempengaruhi pembentukan alam semesta. Usia alam semesta menjadi lebih tua.

Apa konsekuensi lainnya?
Besar sekali bagi fisika. Seluruh hukum fisika modern harus direvisi. Termasuk teori relativitas dan teori pembentukan alam semesta. Revolusioner sekali.

Revolusi ini ditentang ahli fisika?
Hukum fisika bisa berubah. Sama seperti Einstein memperbaiki teori gravitasi Newton melalui teori relativitas umum. Begitu pula jika teori relativitas tak bisa menjelaskan kecepatan neutrino, teori Einstein bisa diperbaiki.

Ada kemungkinan lain?
Bisa saja neutrino menjalar ke dimensi lain, selain empat dimensi yang dirasakan manusia (dimensi ruang-waktu). Pada dimensi ekstra, neutrino mencari jalan terpendek sehingga waktu tempuh lebih cepat.

Koran Tempo | BERBAGAI SUMBER

Rabu, 28 September 2011

Diantara Rencana Negara Dan Kota Terapung

Negara ini didirikan di perairan internasional.



"Banyak orang yang menyebut ini tidak mungkin," kata Thiel seperti dilansir Details, Agustus 2011. "Padahal ini adalah ide bagus. Kita tidak harus memikirkan orang-orang itu karena ketika mereka berpikir tidak mungkin maka mereka tidak menganggap kita serius," ujarnya.











Patri Friedman dari Institut Seasteading  menyatakan kelompok ini akan meluncurkan sebuah taman kantor di perairan San Fransisco tahun depan. Pemukiman akan didirikan tujuh mendatang.

Pendiri Pay Pal yang juga investor awal Facebook, Peter Thiel, telah mendonasikan US$1,25juta untuk proyek pulau terapung di perairan internasional. Proyek ambisius ini menargetkan pembangunan sebuah negara baru yang sama sekali tidak terikat dengan sistem hukum mana pun kecuali hukum internasional.




Majalah Details mengupas, Thiel menjadi penyokong utama Institut Seasteading yang menyelenggarakan sayembara pembangunan pulau ini. Pulau ini akan dibangun berdasarkan fondasi kilang minyak lepas pantai di laut internasional. Dari pulau ini, akan dikembangkan hukum baru yang bebas dari hukum negeri mana pun seperti tak ada upah minimum atau kelonggaran pemilikan senjata. 

Suatu tempat yang menyimpulkan dari peradaban yang telah dan sedang berjalan, sebagai Laboraturium bagaimana membangun perdamaian, keselamatan, kesejahteraan, keadilan yang murni tanpa rekayasa, konspirasi dan trik yang jahat.

Kota terapung ini juga memiliki kemewahan kapal pesiar

Idenya mungkin berasal dari salah satu film James Bond, "The Spy Who Loved Me". Namun, perusahaan Inggris BMT Nigel Gee yakin bahwa 'kota terapung' ini akan menjadi masa depan kehidupan di tengah laut.

'Kota terapung' ini memiliki 11 dek akomodasi, dan bentuknya yang bulat memungkinkan area observasi 360 derajat. Seperti kapal pesiar mewah, 'kota terapung' ini juga dilengkapi empat helipad dan sejumlah kolam renang.

Walau bukan kapal pesiar, namun kemunculan proyek yang dinamakan "Project Utopia" ini diungkap pertama kali di Monaco Yacht Show.


undefined
Desain Utopia memperlihatkan empat platform menyerupai kaki yang menjadi penegaknya. Empat platform penopang ini juga yang akan membuatnya stabil walau di laut ganas sekalipun.

Seperti kapal, Utopia juga mampu bergerak, walau dalam kecepatan lambat. Dengan bentangan luas sekitar 65 meter, Utopia menyediakan hingga 13 lantai, dengan dek observasi yang memungkinkan pandangan panorama. Selain itu, terdapat pula ruangan untuk toko, bar, dan restoran.


BMT Nigel Gee juga belum menghitung perkiraan biaya untuk pembuatan Utopia. Belum juga diketahui apakah akan ada konsumen yang bersedia tinggal di kota terapung tersebut.

Namun, Direktur Yacht Design James Roy percaya Utopia akan mengubah pandangan dan konsep awal mengenai arsitektur kelautan tradisional.

"Pandangan mengenai masa depan biasanya terbentuk dari kebiasaan yang ada di masa kini atau refleksi di masa lalu," ucap Roy. "Utopia bukan benda untuk berpergian, tapi merupakan tempat tujuan. Seperti pulau yang dibangun untuk siapapun yang memiliki pandangan akan terciptanya tempat seperti ini," lanjutnya.

James Roy juga mengatakan desain yang dibuat tercipta dengan bekerja sama dengan Yacht Island Design, yang merepresentasikan perusahaan yang bekerja di pembuatan yacht dan perlengkapan kelautan komersial. Utopia merupakan sebuah pernyataan seni dan teknologi yang membawa inovasi dalam industri ini.

| Daily Mail

Renungan

Damam - Restoran di timur provinsi Damam, Arab Saudi memberikan hukuman denda kepada pelanggannya yang tak menghabiskan seluruh makanan di piring mereka. Hal ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap kaum miskin di dunia.



Denda akan disalurkan untuk amal. Pelanggan tidak mempermasalahkan dengan adanya denda ini. "Selama itu untuk amal saya tidak mempermasalahkan gagasan itu," kata seorang pria setelah mengunjungi restoran.


undefined



 Ia justru berharap seluruh restoran di propinsi ini akan mengikutinya. Pelanggan lain mengaku terkejut dengan kebijakan ini, tapi menurutnya ini adalah sebuah langkah yang cukup bagus untuk mendorong orang lain berbuat baik.

"Ada negara-negara lain yang menderita kelaparan seperti Somalia,dan saya menemukan ide baru ini membantu untuk mendorong kesadaran ekonomi dan sosial, dan untuk mengajar orang untuk mengkonsumsi jumlah makanan yang tepat, ditambah, itu ramah lingkungan”, kata seorang pria Saudi menyuarakan keprihatinan dengan berbagai macam kasus kelaparan yang terjadi di tingkat global.
Menurut sebuah laporan pemerintah Inggris, sebanyak 30 persen makanan di seluruh dunia mungkin akan hilang atau terbuang, sementara perkiraan lain telah menyebutkan angka di sekitar 50 persen makanan yang hilang karena tak habis dimakan.



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tanggapan codebreakers