Jumat, 27 Juli 2012

Mengapa Metamorfosis Kupu-kupu Identik dengan Puasa Ramadhan?


Ibadah shaum Ramadhan sebulan penuh selalu diidentikan dengan metamorfosis kupu-kupu. Mengapa bisa begitu? Ini karena mekanisme ibadah puasa mempunyai efek dan hasil yang sama dengan metamofosis kupu-kupu. Tapi seperti apa sebenarnya metamorphosis binatang yang satu ini?

Siapa tak suka kupu-kupu--minimal melihatnya? Mahluk ciptaan Allah swt yang satu ini memang luar biasa indahnya. Selain itu juga, secara metamorfosis kupu-kupu benar-benar mengajarkan proses “puasa” yang sempurna kepada kita manusia—golongan yang berpikir.

Apa yang membikin kupu-kupu begitu anggun?

Pernah mungkin terpikirkan, gerakannya lembut, dan sayapnya pun begitu indah? Coba bandingkan dengan binatang sejenis lainnya seperti lalat, kumbang, capung, dan lainnya yang terbangnya cenderung serampangan. Kupu-kupu termasuk dalam kelompok serangga dari bangsa Lepidoptera. Jadi jangan heran, rentangan sayap kupu-kupu nan cantik itu cukup bervariasi, dari 5-27 milimeter. Sayap ini dilapisi rambut dan sisik dengan susunan saling menutup, dan jika dipegang akan menempel pada tangan. Coba ingat-ingat, berapa jenis kupu-kupu yang pernah kita lihat? Sangat banyak. Yang pasti, di dunia ini terdapat sekitar 15 ribu jenis kupu-kupu. Subhanallah.


 Kupu-kupu memiliki siklus hidup yang unik. Siklus hidup itu terdiri dari empat tahap yaitu: telur, ulat (larva), pupa, dan imago (dewasa). Perubahan bentuk ini disebut—seperti yang sudah disebutkan—metamorfosis. Jadi, sesudah kawin, kupu-kupu betina dewasa biasanya bakal bertelur, dan meletakkan telurnya pada pucuk-pucuk tumbuhan. Nah, sekitar dua minggu sampai satu bulan kemudian, telur itu menetas menjadi larva, yang disebut ulat. Umumnya, ulat mengalami lima kali pergantian kulit. Sebelum ganti kulit terakhir, ulat akan berhenti makan. Ya itu tadi, menjalani “puasa”. Ia mencari tempat aman untuk berubah menjadi pupa. 

Pupa


Pada tahap ini, ia menempel pada dahan dengan benang sutra yang keluar dari kelenjar ekornya. Tahap pupa, sering disebut sebagai tahap istirahat. Namun di dalam kulit kerasnya, sebenarnya pupa sedang mengalami perubahan luar biasa yang diatur oleh hormon. Periode pupa berlangsung selama dua minggu sampai beberapa bulan, bergantung pada jenisnya. Pupa yang sudah siap menjadi kupu-kupu bakal berganti warna sesuai dengan warna sayap yang akan terjadi.


Setelah benar-benar siap, kulit atau bagian luar dari pupa bakal mengelupas lalu muncullah kupu-kupu. Saat baru muncul, sayap kupu-kupu masih melipat dan mengkerut. Permukaannya pun masih begitu lembut dan lemah. Biasanya, kupu-kupu yang baru 'lahir' ini akan merayap mencari tempat untuk bergantung selama beberapa menit. Nah, setelah sayapnya mengembang sepenuhnya, makhluk indah inipun sudah siap terbang. 


Seperti itulah seharusnya perumpaman madrasah Ramadhan dalam hidup kita. Mahabesar Allah, yang sanggup menunjukkan kebesaran dan keagungan pada apa saja.

1 komentar:

  1. Tak perlu takut kehabisan tenaga saat berpuasa, sehingga Anda memilih untuk bermalas-malasan dan mengurangi aktivitas fisik dari biasanya. Selama berpuasa, tubuh Anda menghasilkan energi sendiri dengan membakar sumber daya yang disimpan oleh tubuh. Simpanan ini terbuat dari kelebihan lemak, karbohidrat, dan gula untuk menghasilkan energi.

    Hati adalah organ yang paling signifikan dalam proses ini, mengubah lemak menjadi zat kimia yang disebut keton tubuh berupa tiga senyawa larut dalam air yang kemudian digunakan sebagai sumber energi.

    Justru, tubuh mengambil banyak manfaat dari puasa. Detoksifikasi adalah salah satu manfaat terpenting dari puasa. Sebuah proses yang teratur, detoksifikasi terjadi saat usus besar, hati, ginjal, paru-paru, kelenjar getah bening, dan kulit menghilangkan atau menetralkan racun. Proses ini dipercepat saat puasa karena tubuh memecah lemak. Bahan kimia dan racun yang diserap dari makanan dan lingkungan yang disimpan dalam cadangan lemak, dilepaskan selama puasa.

    Puasa juga menjadi penyembuh bagi tubuh, pikiran, dan jiwa dengan cara yang simultan. Pada tingkat fisik, energi dan sumber daya dialihkan dari sistem pencernaan (yang terus-menerus dilakukan saat kita tak berpuasa) ke sistem kekebalan tubuh dan proses metabolisme sehingga kemampuan tubuh untuk menyembuhkan dan membangun kembali berjalan optimal.

    Studi medis menunjukkan bahwa selama puasa juga bermanfaat untuk mengendalikan pertumbuhan jaringan yang abnormal pada tubuh, seperti tumor. Sang tumor menjadi kelaparan untuk nutrisi dan karenanya lebih rentan untuk dipecah dan dikeluarkan dari tubuh.

    Puasa memungkinkan tubuh untuk memanfaatkan sumber daya dan fokus pada pembangunan kembali pada tingkat mikroskopis seperti DNA dan RNA menjadi lebih efisien dalam mentranskripsikan protein dan jaringan yang dibutuhkan tubuh.

    Perubahan lain dalam tubuh selama puasa termasuk sedikit penurunan suhu inti tubuh karena penurunan tingkat metabolisme dan fungsi tubuh secara umum. Kadar gula darah juga turun karena tubuh menggunakan cadangan glikogen dalam hati dan angka dasar metabolik (BMR) dikurangi dalam rangka untuk menghemat energi.

    Sistem pencernaan, yang sangat sering kelebihan beban, dan tak henti-hentinya disuruh bekerja, juga membersihkan sendiri sehingga pencernaan lebih efisien dan penyerapan nutrisi lebih optimal. Di sisi lain, lapisan lambung dan usus mengikis masalah 'sampah' tubuh. Proses lain yang menopang infrastruktur dasar tubuh juga meningkat selama puasa, misalnya produksi hormon meningkat serta pelepasan hormon anti-penuaan.

    Alhamdulillah...Islam punya solusi untuk kesehatan jasmani dan rohani.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tanggapan codebreakers