Minggu, 29 Januari 2012

Tanaman Bisa Berpikir dan Memiliki Daya Ingat


Ditulis oleh Oleh: Victoria Gill Science reporter, BBC NewsMinggu, 08 Agustus 2010
Para ilmuwan menemukan
Tanaman ternyata bisa "mengingat" dan "bereaksi" terhadap informasi yang dikendalikan oleh cahaya.
Para ilmuwan mengatakan, tanaman memancarkan informasi tentang intensitas dan sifat cahaya dari daun ke daun dengan cara yang sangat mirip dengan sistem saraf kita.
"Sinyal-sinyal kimia-elektro" disampaikan oleh sel yang bertindak sebagai "saraf" pada tanaman.
Dalam percobaan mereka, para ilmuwan menunjukkan bahwa pancaran cahaya pada sehelai daun menimbulkan respon pada seluruh tanaman.
Dan respon tersebut membentuk reaksi kimia yang diinduksi cahaya dalam daun, diteruskan hingga ke bagian gelap.
Kata mereka hal ini menunjukkan bahwa tanaman "dapat mengingat" informasi dengan memberi kode pada cahaya.
"Yang kami sinari hanya bagian bawah tanaman dan kami mengamati perubahan pada bagian atas," ujar Prof. Stanislaw karpinski dari Universitas Warsawa, Polandia, yang memimpin penelitian ini.
Gambar ini menunjukkan adanya reaksi kimia dalam daun yang tidak terkena cahaya.
Ia memresentasikan temuan ini pada pertemuan tahunan Himpunan Experimental Biologi di Praha, Republik Ceko.
"Dan perubahan berlangsung ketika lampu dipadamkan, ini benar-benar mengejutkan."
Dalam karya sebelumnya, Prof. Karpinski menemukan bahwa sinyal kimia dapat dilewati tanaman secara keseluruhan, memungkinkan mereka bereaksi dan tahan terhadap perubahan serta tekanan pada lingkungan.
Namun dalam studi baru ini, ia dan tim-nya menemukan bahwa ketika cahaya merangsang reaksi kimia dalam satu sel daun, hal ini mengakibatkan peristiwa "riam" yang segera memberi isyarat ke seluruh tanaman melalui sejenis sel spesifik bernama "selubung sel".
Para ilmuwan mengukur sinyal-sinyal elektrik dari sel-sel ini, pada setiap daun. Mereka membandingkan penemuan ini guna menemukan "sistem saraf" tanaman.

Pemikiran Tanaman

Gambar ini menunjukkan adanya reaksi kimia dalam daun yang tidak terkena cahaya.
Lebih aneh lagi, Prof. Karpinski mengatakan bahwa respon tanaman "berubah" tergantung pada warna cahaya yang sedang dipancarkan.
Tanaman melakukan semacam komputasi cahaya secara biologi, dengan menggunakan informasi yang terkandung dalam cahaya untuk mengimunisasi diri terhadap serangan penyakit.
Prof. Christine Foyer, ilmuwan tanaman dari Universitas Leeds, mengatakan bahwa penelitian ini "membuat kita berpikir selangkah lebih maju".
"Tanaman harus bertahan hidup dalam tekanan, seperti mengahadapi kekeringan atau dingin sehingga terus dapat berkembang," ungkapnya kepada BBC News.
Ia menambahkan bahwa tanaman membutuhkan penilaian situasi dan respon yang tepat, yaitu kecerdasan."
"Apa yang telah dilakukan dalam penelitian ini adalah menghubungkan dua jalur sinyal secara bersamaan...dan jalur sinyal elektrik yang sangat cepat, sehingga seluruh tanaman dapat segera merespon tingginya tingkat cahaya," ujarnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tanggapan codebreakers