Dua planet tersebut adalah Kepler 22e dan Kepler 20f. Keduanya berukuran 0,87 dan 1,03 kali diameter Bumi, menjadikannya sebagai planet di luar tata surya terkecil yang pernah ditemukan. “Kami telah menembus batas. Untuk pertama kali menemukan planet lebih kecil daripada Bumi di sekeliling bintang lain,“ ujar Francois Fressin dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics kemarin. Tak hanya ukurannya yang sama, karakteristiknya juga diperkirakan mirip Bumi. Dengan bobot 1,7 dan 3 kali massa Bumi, planet batu ini tersusun dari silikat dan besi. Kepler 22e mengelilingi bintang induk setiap 6,1 hari pada jarak 7,6 juta kilometer. Sedangkan Kepler 20f memutari bintang setiap 19,6 hari pada jarak 16,6 juta kilometer. Sebagai perbandingan, planet Merkurius, yang terpanggang, mengorbit pada jarak 58 juta kilometer dari Matahari.
![]() |
![]() |
Karena berada sangat dekat dengan bintang induk, suhu di permukaan kedua planet mencapai 760 dan 430 derajat Celsius. Suhu ini terlalu panas untuk mendukung keberadaan air dalam fasa cair. “Di kedua planet, keberadaan makhluk hidup dapat diabaikan,“ ujar Fressin. Meski tak berharap menemukan kehidupan, temuan kali ini menjadi tonggak sejarah penting dalam pencarian Bumi lain di jagat raya. Kemampuan teleskop yang terbatas membuat penemuan hanya bisa dilakukan untuk planet berukuran beberapa kali lebih besar ketimbang Bumi. Ketika teleskop Kepler beroperasi, pencarian baru bisa berlanjut ke tingkat yang lebih teliti untuk mencari planet-planet seukuran Bumi.
space.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar