Sabtu, 15 Desember 2012

Makna "Qadar"



Fri, 13.09(GMT+7): Kali ini kita bicara kata “qadar”, yang sering disalah artikan.






Struktur takdir berawal dari kata “ kadar”, dalam bahasa al Qur’an disebut “qadar”, dari tiga abjad QDR (Qaf, Dal, dan Ra) yang dalam bahasa umum “kadar, atau ukuran”. Dari QDR muncul kata “Qadara” yang bermakna “ukuran, kadar, standar, pola, siklus, model” - dalam kata lain “Qaddara” berarti memberikan “ukuran, po
la, standard” dan terakhir berhubungan dengan “taqdir”.

Perhatikan Qaddara, adalah ketetapan yang artinya memberikan ukuran atau standar. Bukan hasil akhir atau bahkan nasib.

Arti umum Qadar dalam al Qur’an lebih banyak berhubungan dengan hukum alam, “nature”. Contohnya banyak sekali dalam ayat, siklus Bumi, Bulan dan Matahari, sirnanya bintang-bintang, siklus air hujan, siang dan malam, musim yang berganti dan sebagainya. “Tuhan telah menciptakan standard untuk segala sesuatu” (Qs, 65:3). Termasuk menentukan (ketetapan) lamanya proses kehamilan bayi sebagai standar normal.

Dibawah ini saya berikan contoh, penggunaan “qadar” pada air hujan. Supaya pembaca mendapat bayangan apa sebenarnya yang ditetapkan oleh Tuhan. Bukan hujannya, tetapi syarat-syaratnya, yang berupa ukuran.

”Dan yang menurunkan air dari langit menurut ukuran …..” (Qs,43:11).

Kata “samaa-i” disini merujuk pada atmosfer (langit) dan ada kata “qadarin” yang artinya ukuran, atau standar, spesifikasi dalam sebuah sistem di alam.

Sudah tentu bagi kaum yang berpikir, hujan bisa turun ke Bumi jika “ukuran”nya sudah tepat, ada spesifikasinya atau takarannya – itulah takdirnya, jika ukurannya pas:

(1). Pertama adalah kecepatan turun, benda dengan berat serupa air hujan dijatuhkan dalam ketinggian 1200 m, akan mengalami percepatan terus menerus dan jatuh ke Bumi dengan kecepatan 558 km/jam, cepat sekali. Tetapi rata-rata kecepatan hujan hanya 8-10 km/jam. Mengapa demikian?
Karena titik hujan memiliki bentuk khusus yang meningkatkan efek gesekan atmosfer, menahan lajunya ketika tiba di Bumi. Bayangkan, kalau tidak. Kepala siapa yang mampu menahan butiran air hujan dengan kecepatan 558 km/jam, sepertiga kecepatan peluru.

(2)Ketinggian minimum awan hujan adalah sekitar 1200 meter, dibawah itu masih berupa uap. Jika jatuh diketinggian yang lebih tinggi, misal terbawa angin keras, maka yang jatuh adalah hujan es. Takdirnya berbeda lagi, karena kadarnya (qadar)nya juga berbeda.

(3). Awan terbentuk dari uap air yang mengembun disekitar kristal garam atau partikel debu diudara. Tetesan air diudara sangat kecil, diameternya sekitar 0.02 mm. Semakin berat karena dikelilingi partikel air, diketinggian 1200 meter, maka tetesan air diatas jatuh ke Bumi, dengan ukuran tertentu.

Hujan berupa Takdir tidak akan terjadi jika persyaratannya berupa Qadar (ukuran) belum terpenuhi.

Inilah contoh Qadar yang paling sederhana di Kitab Mulia. “Qadar” dan “Qaddara” atau ketetapan Tuhan adalah memberikan ukuran atau standar, spesifikasi - dan bukan menetapkan hasil akhir.

Alhamdulillah It’s Friday....:)

1 komentar:

  1. Take note of will be an exciting iphone app considering that on top seems like fundamental, so you merely come to learn how precise it happens to be through extented work with. http://s7gupwi0ow.dip.jp https://imgur.com/a/XGRXpOC https://imgur.com/a/cLWDnVz https://imgur.com/a/iN9SYUx https://imgur.com/a/Es38ZP6 https://imgur.com/a/Aii2TGV https://imgur.com/a/dEIBzMn

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tanggapan codebreakers