Rabu, 11 Juli 2012

Mengapa Orang Mau Bersedekah?


Rotterdam -- Menyisihkan sebagian harta untuk orang lain merupakan interaksi sosial yang lazim dilakukan oleh manusia. Peneliti sosiologi dan psikologi dari Erasmus University, Belanda, menyelidiki perilaku berderma.


thepowerofgiving.org
 Sebanyak 85 persen penderma merelakan harta kepada orang lain karena diminta langsung. Permintaan bisa berasal dari teman, peminta-minta yang mendatangi rumah, atau melalui iklan di media. Akibatnya, orang paling murah hati adalah yang paling sering dimintai sedekah.

"Seseorang terdorong berderma untuk menjaga reputasi," ujar peneliti dari Erasmus University, Pamala Wiepking, dalam wawancara kepada NewScientist, Selasa, 10 Juli 2012. "Mereka tak ingin merusak reputasi tersebut."

Di antara penderma, orang taat beragama menjadi yang paling murah hati. Berbagai penelitian sebelumnya menunjukkan kemurahan hati orang taat berlaku di seluruh kebudayaan dunia. Dorongan ini berasal dari penanaman nilai-nilai pemurah sejak kecil yang berdampak ketika dewasa.

Lingkungan yang taat juga memaksa seseorang menjadi pemurah. Sifat senang memberi dianggap sebagai kemuliaan, sehingga untuk masuk ke dalam lingkungan tersebut seseorang harus sering berderma.

Umur ikut mempengaruhi kedermawanan seseorang. Semakin tua seseorang, semakin besar kecenderungannya untuk memberi. Namun sifat senang memberi menciut ketika seseorang melewati usia 75 tahun. Penelitian menunjukkan penciutan ini disebabkan oleh orang sepuh dianggap tak memiliki kemampuan fisik yang prima sehingga jarang dimintai sumbangan.

Kecenderungan berderma ternyata dipengaruhi gender. "Perempuan lebih pemurah," kata dia. Hal ini disebabkan oleh tingginya rasa empati dan perhatian pada perempuan. Laki-laki berderma kepada partai atau kelompok politik dan cenderung lebih pemurah jika mengenyam pendidikan tinggi.

Secara mengejutkan, orang miskin menyumbang lebih banyak porsi hartanya ketimbang orang kaya. Hal ini bisa dipahami karena permintaan sumbangan biasanya memiliki batas minimal yang sama pada seluruh kelas sosial. Wajar jika orang miskin menyisihkan uang lebih banyak untuk sedekah ketimbang orang kaya. "Bukan karena orang kaya kurang pemurah," kata dia.

Wiepking memiliki tip agar orang mau bersedekah lebih banyak, yaitu menunjukkan keteladanan. Seperti di Amerika Serikat, kata dia, dermawan selalu dihargai, sekecil apa pun pemberiannya.

Riset yang dilakukan Wiepking didasarkan atas jajak pendapat yang disebar pada lembaga amal. Dari data ini pula diketahui bahwa kebanyakan orang enggan berdusta mengenai pemberian yang mereka lakukan. Beberapa orang malah menganggap pemberian mereka kurang banyak.


tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tanggapan codebreakers