Minggu, 20 Mei 2012

Matahari adalah Bintang di Jagad Raya yang paling dekat dengan Bumi.

by : Arifin Muftie



Sumber kehidupan penduduk Bumi adalah Matahari, sebenarnya, ia merupakan reaktor nuklir dengan ukuran raksasa, tetapi tergolong kecil dibandingkan Bintang lainnya. Ia, menggunakan bahan bakar Hidrogen, bukan bensin seperti mobil, yang dirubah menjadi gas Helium. Setiap detik, 4 juta gas Hidrogen dilepas, reaksi nuklir. Matahari berusia sekitar 4,5 miliar tahun, dan baru menjalani kurang dari setengah siklus hidupnya. Dengan fusi nuklir, Matahari – selain menghasilkan sinarnya yang bermanfaat – ia juga menghasilkan energi tolak. Inilah, dengan kombinasi gravitasi Matahari yang besar dan energi tolak dengan ukuran yang unik – menyebabkan benda angkasa sekitar Matahari berputar mengelilinginya – termasuk Bumi kita dan Planet lainnya.

Seseorang bertanya, mengapa surat Matahari (as Syam) tidak berurutan dengan Surat sebelumnya, Bintang (an Najm), dan Bulan (al Qamar), tetapi jauh dibelakang?

Sebagaimana diketahui, dalam Kitab Mulia ada 3 judul Surat yang mengambil Obyek Langit dalam bentuk singular, yaitu Bintang (an Najm) diposisi nomor 53, Bulan (al Qamar) diposisi nomor 54 dan kemudian lompat kebelakang – Matahari (as Syam) diposisi 91. Sehingga terlihat sangat acak!

Banyak pembaca yang tidak tahu, bahwa Kitab Mulia, tersusun selain dengan bahasa tekstual, faktanya juga menggunakan bahasa Kripto, spesifik Bilangan Prima. Salah satunya, Kitab Mulia tersusun Berpasangan – yaitu 57 Surat Homogen dan 57 Surat Heterogen. Dikatakan Homogen jika Surat tersebut bernomor Genap dengan Jumlah Ayatnya Genap pula, atau sebaliknya Ganjil-Ganjil. Heterogen jika kombinasinya, Genap-Ganjil atau Ganjil-Genap. Ini adalah Prinsip Dasar, jika Surat dipertukarkan letaknya – Kripto Berpasangan ini akan berantakan. Kita akan tahu, ia tidak asli lagi.

Penempatan, Surat Binang (53), Bulan (54) dan Matahari (91), juga sesuai pola satandar kode Bilangan Prima 11. Lihat saja, kombinasi angkanya 53 54 91, membentuk Bilangan yang habis dibagi 11, atau 535491, 11 x 48681. Bolak-balik sama saja, lihat 194535 atau 11 x 17685.

Dipasangkan dengan jumlah ayatnya juga membentuk Krpto 11.


Surat Bintang memiliki jumlah ayat 62, Surat Bulan ayatnya 55 dan Surat Matahari jumlah ayatnya 15. Kombinasi angkanya adalah 5362 5455 9115, atau membentuk bilangan cukup panjang, 12 digit, 536254559115. Bilangan ini juga habis dibagi 11, atau 11 x 48750414465. Tidak terbayangkan bukan?


Prinsip Dasar susunan Kitab Mulia adalah Berpasangan., selain itu memiliki Kripto Bilangan Prima 7,11,13, dan 19. Susunannya terlihat acak – padahal sangat teratur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tanggapan codebreakers