|
Dengan begitu, kelahiran alam semesta bisa dijelaskan melalui superdawai. Namun teori ini memprediksi terdapat sembilan dimensi ruang, lebih banyak daripada tiga dimensi yang biasa dikenal. Peneliti gabungan dari High Energy Accelerator Research Organization (KEK), Shizuoka University, dan Osaka University membuat simulasi komputer bagaimana superdawai bekerja saat kelahiran alam semesta. Komputer Hitachi SR16000 pada penelitian ini mampu mengolah data hingga kecepatan 90,3 teraFLOPS.
Apa hasilnya? Pada awalnya alam semesta memiliki sembilan dimensi ruang. Tapi, pada tahapan selanjutnya, hanya tiga dimensi yang mengembang dan membentuk jagat raya. “Hasil ini mendemonstrasikan bahwa alam semesta tiga dimensi yang kita tinggali memang berkembang dari sembilan dimensi,“ ujar peneliti dari KEK, Jun Nishimura, dalam siaran pers pada situs web resmi kemarin. Menurut Nishimura, simulasi itu mampu menjelaskan bagaimana alam semesta tiga dimensi terbentuk, sekaligus memperkuat keberadaan teori superdawai.
KEK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar