Rabu, 12 Oktober 2011

Komunikasi Manusia dengan Alam Semesta


    Manusia dapat berkomunikasi dengan banyak hal dialam semesta dengan berbagai cara dan berbagai tingkat. Contoh-contoh komunikasi :

  1. Dengan manusia :
  1. Menurut hukum bermasyarakat.
  2. Melalui bahasa / tindakan.
  3. Saling membantu / membutuhkan.
  4. Dalam ikatan kebudayaan.

  1. Dengan hewan :
  1. Atas dasar dibutuhkan.
  2. Mengenal potensi-potensi yang dapat dimanfaatkan
  3. Dipelihara, dipupuk, diperbanyak.
  4. Mengenal sifat-sifat negatif / positif dari hewan.
  5. Dimanfaatkan sebagai makanan, tenaga penarik / energi, penjaga, hiasan, hiburan dan lain-lain.
  6. Melalui aba-aba / bahasa dari pihak manusia.

  1. Dengan tanaman :
  1. Atas dasar dibutuhkan.
  2. Melalui perhatian
  3. Mengenal sifat-sifat / potensi tanaman yang dapat dimanfaatkan.
  4. Dipelihara / diperbanyak.

  1. Dengan benda-benda mati :
  1. Ingin memanfaatkan.
  2. Melalui perhatian / mempelajari.
  3. Mengenal sifat-sifat.
  4. Diperbanyak, dipelihara, dikumpulkan.


    Komunikasi – komunikasi tersebut diatas dilakukan dengan sadar, atas dasar rasio / otak / akal yang dibantu oleh pancaindera dan organ-organ pelaksana. Komunikasi-komunikasi tersebut memperkaya ilmu pengetahuan manusia yang dapat disebarkan dan dapat dijangkau oleh generasi-generasi turun-menurun melalui pendidikan umum. Masih ada cara komunikasi lain daripada cara tersebut diatas, yaitu melalui lapisan bathin yang disebut “indera keenam”, ada kalanya disebut dengan istilah ‘dibawah sadar” yang berasal dari gambaran / pengertian orang-orang barat. Komunikasi dibawah sadar / melalui / dengan bathin dapat dilakukan oleh manusia dengan apa saja dialam semesta untuk berbagai hal. Akan tetapi mereka yang berkemampuan demikian hanya terbatas sekali. Sebenarnya tiap insan dilahirkan dengan kemampuan tersebut, tapi hanya terbatas jumlah yang mengembang sampai derajat dimaksud. Potensi / kemampuan itu dapat digunakan untuk berkomunikasi / berdialog dengan :

  1. Semua ciptaan yang dapat ditangkap oleh panca indera.
  2. Alam halus dari tingkatan pertama yaitu alam yang sederajat dengan tingkatan roh-roh yang masih bisa menitis / bermukim / berinkarnasi pada manusia.
  3. Alam halus tingkatan kedua yaitu tingkatan para dewa.
  4. Alam halus tingkatan ketiga yaitu alam para wali.
  5. Alam halus tingkatan keempat yaitu alam para nabi
  6. Alam halus tingkatan proyeksi-proyeksi
  7. Alam halus tingkatan zat asal
  8. Alam halus tingkatan non materi
  9. Alam halus tingkatan anti materi.


    Penggunaan potensi berkomunikasi dibawah sadar dapat dilakukan untuk berbagai tujuan, yaitu antara lain :

  1. Menerima informasi.
  2. Mengirim informasi.
  3. Berdialog / berunding / tukar pendapat.
  4. Telepati.
  5. Mengirim / memancarkan tenaga / energi (antara lain : magnetisme) jarak pendek / jauh.
  6. Hipnotisme, mengirim perintah / komando.
  7. Menerima ilham.
  8. Menerima wahyu
  9. Dematerialisasi / Rematerialisasi.


    Kesemuanya ini adalah perincian / bentuk-bentuk kekuatan kharisma. Beberapa diantaranya memperbanyak ilmu pengetahuan yang dapat diajarkan pada umum. Sebenarnya sebagian besar dari ilmu pengetahuan umum bertitik tolak / bermula pada / melalui kekuatan kharisma yang menyalurkan inti ilmu dan kemudian dikombinasikan / diberi variasi-variasi. Hal itu adalah hasil dari renungan2 mereka (para leluhur) yang telah mendahului kita. Dengan pengertian demikian baru kita lebih menghargai para leluhur, para wali, para nabi yang telah menyalurkan dan meninggalkan jasa-jasa mereka untuk dinikmati oleh kita dan generasi-generasi mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tanggapan codebreakers