Roda merupakan penemuan penting yang merevolusi peradaban manusia. Meski terlihat primitif, manusia baru menemukan alat bantu ini 5.500 tahun lalu ketika manusia sudah membuat perahu layar dan mencampur logam. Kenyataan bahwa manusia butuh waktu cukup lama untuk menemukan roda menjadi misteri bagi ahli antropologi. Jika pertanian sudah berkembang sejak 12-10 ribu tahun lampau, kenapa roda tak segera ditemukan untuk membantu memindahkan hasil panen?
Ahli antropologi dari Hartwick College, New York, sekaligus penulis buku The Horse, the Wheel, and Language, David Anthony, mengatakan manusia butuh waktu untuk memahami dan membangun konsep roda yang stabil. Roda bukan cuma batang kayu bulat yang bergerak menggunakan sisi, tapi membutuhkan landasan kuat untuk menghubungkan silinder tersebut. Konsep inilah yang mendorong manusia menemukan roda dan as. “Membuatnya sangat sulit,“ ujarnya. Membangun sumbu kuat penghubung roda-roda yang berputar membutuhkan pengetahuan dan teknik khusus.
klik! |
Struktur roda haruslah berbentuk sebatang kayu bulat dengan ujung yang pas dengan ukuran lubang di tengah roda silinder. Ada dua kemungkinan saat membuat sumbu penghubung. Pertama, as dibuat berukuran kecil untuk memperkecil gesekan pada roda yang berputar. Namun rancangan ini membuat batang terlalu ringkih dan tak sanggup menahan beban berat. Kedua, as dibuat berukuran besar agar bisa membawa beban berat. Sayangnya, rancangan ini membuat roda sulit berputar karena gesekan terlalu besar.
Manusia harus mengubah bentuk gerobak menjadi sangat sempit sehingga sumbu kecil tetap mampu menopang beban berat di atasnya. “Keahlian bertukang yang menunda penemuan roda hingga 5.500 tahun lalu,“ ujarnya. “Sebab, peralatan perunggu baru ditemukan 6.000 tahun lalu di Timur Dekat.“
SCIENTIFICAMERICAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar