Di China, pada zaman dulu juga tersebar cerita Nuwa menggunakan tanah menciptakan manusia, Pan Ku menciptakan langit dan bumi. Namun setelah komunis China berkuasa, menggunakan ajaran atheisme komunisme Marxis mengindoktrinasi orang-orang China, dari taman kanak-kanak sampai universitas, dalam kehidupan sehari-hari, di lingkungan kerja semua hidup di bawah pengendalian semacam suara media. Terutama selama Revolusi Besar Kebudayaan, budaya lima ribu tahun China telah hampir hancur, sampai abad terakhir pada pertengahan 70-an mulai melakukan hubungan dengan negara Barat, masyarakat hanya dapat berbicara tentang dewa-dewa secara pribadi, menyembah dewa-dewa, Buddha dan Tao. Jadi, jika Anda bertanya siapa yang menciptakan langit dan manusia ke orang-orang China, para ilmuwan dan orang atheis akan mengatakan itu adalah "fenomena alam", "hasil evolusi". Sangat jelas bahwa dari “gerhana matahari total” matahari, bulan dan bumi memberitahu orang di dunia, karakteristik tertinggi alam semesta sedang menggendalikan semuanya. Yang kecil mulai dari elektron dalam atom adalah berputar, yang besar sampai tata surya, dan Bimasakti semua berputar, siklus manusia juga berputar. Munculnya fenomena khusus, pasti adalah peringatan ke seluruh makhluk.
Menurut majalah "Dominasi selebriti dunia ", pada suatu hari reporter tersebut mengunjungi Albert Einstein dan bertanya kepada dia pemahamannya tentang agama dan keberadaan Tuhan. Saat itu Einstein baru saja mengantar seorang tamu, reporter melihat di meja terletak kopi, permen, biskuit dan benda lainnya. Einstein bertanya pada reporter: "Apakah Anda tahu siapa yang meletakkan cangkir kopi dan benda lainnya di sini?" Reporter menjawab: "Tentu saja Anda." Einstein berkata lebih lanjut: "Benda kecil seperti cangkir kopi dan benda lainnya, memerlukan suatu kekuatan untuk mengaturnya; dengan begitu coba Anda pikir, dalam alam semesta memiliki berapa banyak bintang, dan setiap konstelasi bintang melintas dalam orbit tertentu, kekuatan yang mengatur orbital tersebut adalah Tuhan."
Kemudian, Einstein berkata lagi: "Ada beberapa orang berpikir bahwa agama tidak sejalan dengan kebenaran ilmiah. Aku adalah orang yang berlatar belakang studi sains, saya menyadari sepenuhnya bahwa saat ini ilmu pengetahuan hanya dapat membuktikan keberadaan objek tertentu, dan tidak dapat membuktikan suatu obyek yang tidak nyata. Oleh karena itu, jika kita sekarang tidak dapat membuktikan adanya objek tertentu, maka tidak dapat disimpulkan bahwa ia tidak ada. Sebagai contoh, beberapa tahun yang lalu, kami tidak dapat membuktikan keberadaan nuklir, jika saat itu kita buru-buru menyimpulkan bahwa nuklir tidak ada, bukankah pada hari ini akan tertampak kita sudah melakukan kesalahan besar? Oleh sebab itu, pada hari ini iptek tidak bisa membuktikan keberadaan Tuhan, itu dikarenakan iptek belum berkembang sampai batas-batas itu, bukan Tuhan tidak ada. Singkatnya, lima indera manusia ada batasannya, tidak dapat merasakan keberadaan Tuhan, iptek juga tidak dapat menyangkal keberadaan Tuhan, jadi kita harus yakin keberadaan Tuhan."
(Berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar