Perselingkuhan di antara pasangan menikah melonjak dibanding 40 tahun lalu.
Sebuah studi menyebut, perselingkuhan meningkat drastis selama 40 tahun terakhir. Namun di saat bersamaan sikap sosial menentang perselingkuhan juga meningkat. Dikutip dari Yourtango, satu-satunya
alasan baik pria maupun wanita untuk berselingkuh, yang diakui 80 persen pria dan wanita adalah 'ketidaktahuan'.
Mereka yang pernah terlibat perselingkuhan fisik maupun emosi mengaku tidak tahu bahwa perbuatan selingkuh mereka sangat berbahaya pada hubungan utama. Mereka juga tak tahu bagaimana mencegah diri sendiri untuk merencanakan dan melakukan perselingkuhan.
Meskipun sebagian kecil orang memang memiliki gairah berlebih, dengan pengelolaan yang baik, hasrat seksual berlebih tak perlu berubah menjadi candu dan merusak rumah tangga. Hal yang sama dengan hobi minum alkohol atau makan cokelat yang bisa diatur agar tak membahayakan kesehatan dan kehidupan.
Dalam sebagian besar hubungan, ketidaksetiaan dalam hubungan pernikahan seringkali mengarah pada perpisahan dan perceraian. Anak-anak dengan orang tua bercerai memiliki risiko mengembangkan masalah mental, fisik dan akademis serius ketimbang mereka dengan pasangan orang tua rukun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar